Belum Diresmikan, Papan Informasi Pembangunan USB SMPN 3 Bringin Dicopot

SEMARANG- Papan informasi pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMPN 3 Bringin di Desa Kalijambe, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah dicopot. Padahal, pembangunan gedung sekolah yang menelan anggaran 2, 5 miliar belum diresmikan.

Agung Galih Hardiyanto Kasi Sarpras Disdikbudpora Kabupaten Semarang membenarkan bahwa bangunan sekolah tersebut belum diresmikan.

Baca juga: Riyanta: Penanganan Mafia Tanah Butuh Sinergi Antar Lembaga Negara

"(Bangunan sekolah_Read) sana belum resmi, saya belum pernah mengajukan prasasti dan di sana nggak ada prasasti. Karena belum bisa dipakai, makanya saya tidak pernah mengajukan peresmiannya ke Bupati, " ucapnya, Selasa, (06/06/2023).

Baca juga: Inisiator GNK Apresiasi Densus 88 Anti Teror Polri Tembak Mati Tersangka Teroris Dokter Sunardi

Berdasarkan laman lpse.semarangkab.go.id, tender pagu Rp 3.643.120.000, 00 di satuan kerja Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Semarang dimenangkan oleh Sahabat Berkarya Bersama dengan harga terkoreksi Rp 2.518.791.098.70.

Sebelumnya, pada tanggal 26 Januari 2023, di lokasi terpasang papan informasi tertulis pekerjaan pembangunan USB SMPN 3 Bringin Tahap II sebagai penyedia jasa CV. Refa Putera Mandiri dengan nilai kontrak Rp 1.646.490.000.00 selama 130 hari kalender. Namun, pada tanggal 2 Juni 2023 papan informasi tersebut sudah dicopot atau hilang.

Baca juga: Ilham Bintang: Astaghfirullah, Negara Kalah Lawan Mafia

Menanggapi hal itu, Agung menjelaskan bahwa papan informasi tersebut dilepas atau dicopot lantaran pekerjaan sudah selesai.

Baca juga: Ungkap Sabu 1,196 Ton, Kapolri: Kita Jaga Program Pemerintah Wujudkan SDM Unggul

"Papan (informasi) anggaran sudah dilepaskan sejak proyek sudah selesai setelah Januari proyek selesai makanya kita lepas, setahu saya banyak proyek-proyek yang tidak mengerti setelah selesai papan anggarannya tidak dilepas banyak juga papan proyek yang dibiarkan begitu saja, " ujarnya.

Baca juga: Ketum FRN Polri: Tidak Ada Kekerasan Masyarakat Pasangkayu Lagi, Ancaman PTDH

(*/Red)